Argumentasi
Argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara. Dasar sebuah tulisan yang bersifat
argumentatif adalah berpikir kritis dan logis, diantaranya dengan mengemukakan
bukti-bukti untuk memperkuat pendirian atau pendapatnya itu.
Proposisi dapat
dibatasi sebagai pernyataan
yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang
terkandung didalamnya.
Dasar yang harus
diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi adalah:
1.
Mengetahui serba sedikit tentang subyek
yang akan dikemukakan.
2.
Mempertimbangkan pendapat-pendapat yang
bertentangan.
3.
Mengemukakan pokok persoalan dengan
jelas.
4.
Menyelidiki persyaratan mana yang masih
diperlukan dan kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskan itu.
5.
Memilih maksud dan tujuan yang lebih
memuaskan untuk menyampaikan masalah.
Sasaran yang harus ditetapkan untuk
diamankan oleh setiap penulis argumentasi adalah:
1.
Argumentasi harus mengandung kebenaran
untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan
diargumentasikan
2.
Penulis harus berusaha untuk menghindari
setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertentu.
3.
Membatasi pengertian istilah yang
dipergunakan.
4.
Pengarang harus menetapkan secara tepat
titik ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan.
Langkah-langkah penulis sebelum
mengemukakan argumen, diantaranya:
1.
Proses pengumpulan bahan-bahan
yang diperlukan.
2.
Rencana penyusunan yang baik.
Argumentasi
harus terdiri dari:
1.
Pendahuluan, untuk menarik
perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen-argumen yang
akan disampaikan, serta menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi itu harus
dikemukakan dalam kesempatan tersebut.
2.
Tubuh argumen,
menampilkan bahan-bahan yang terbaik saja serta menolak evidensi-evidensi yang
kurang baik.
3.
Kesimpulan
dan ringkasan, menjaga agar konklusi yang disimpulkannya tetap
memelihara tujuan, dan menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang
telah dicapai, dan kenapa konklusi-konklusi itu diterima sebagai sesuatu yang
logis.
Deskripsi
Deskripsi merupakan
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana, atau
keadaan. Bentuk deskripsi ada dua macam, yaitu:
1. Deskripsi Ekspositori
Deskripsi ekspositori
adalah yang sangat logis, yang isinya biasanya merupakan daftar rincian,
semuanya, atau yang menurut penulisnya hal yang penting-penting saja, yang
disusun menurut system dan urutan-urutan logis obyek yang diamati itu.
2. Deskripsi Impresionistis
Deskripsi
impresionistis atau deskripsi stimulatif, adalah untuk menggambarkan impresi
penulisnya, atau untuk menstimulir pembacanya. Urutan-urutan yang dipakai dalam
deskripsi impresionis adalah menurut kuat-lemahnya kesan penulis terhadap
bagian-bagian obyek itu.
Narasi
Narasi
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi biasanya berisi
konflik-konflik yang memuncak pada klimaks kemudian reda kembali sebagai
penutup cerita. Kejadian, tokoh, dan konflik kmerupakan unsur pokok sebuah
narasi.
Point of View,
dalam kaitannya dengan narasi, bukan saja berarti ‘sudut pandang’, tetapi lebih
dalam dari itu, karena menyangkut struktur dramatikal sebuah narasi. Point od View, diantaranya narasi orang
pertama atau ‘Aku-an’, narator dalam cerita ini adalah pelaku utama, dan narasi
‘Dia-an’, posisi narator disini adalah seperti Tuhan yang serba tahu.
1.
Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris bertujuan untuk
menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran
utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah
membaca kisah tersebut.
2.
Narasi Sugestif
Narasi sugestif merupakan suatu
rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal
para pembaca. Tujuan atau sasaran utamanya adalah berusaha member makna atas
peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman.
Eksposisi
Eksposisi itu adalah menyingkapkan,
yaitu buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya, untuk diketahui
orang lain. Bentuk outline eksposisi adalah sebagai berikut:
a.
Tesis, inti sebuah eksposisi.
b.
Kelas-kelas,
uraian yang mendukung atau membuktikan kebenaran tesis.
c.
Kesimpulan, tujuan menuliskan sebuah
eksposisi.
(Eyang Kalabahu)